Halaman

Selasa, 23 November 2010

Korsel dan Korut Saling Tuding Jadi Pemicu Konflik


Korsel dan Korut Saling Tuding Jadi Pemicu Konflik
ist
Situasi Pulau Yeonpyeong di wilayah perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan yang jadi rebutan kedua negara itu, pasca serangan, Selasa (23/11/2010) siang.
 YEONPYEONG --- Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) saling tuding sebagai pihak yang memulai aksi tembak menembak, Selasa (23/11/2010) siang. Pihak Horut menuduh Korsel menembak lebih dulu. Namun Korsel menuding Korutlah yang memulai penembakan.

Serangan ini dikatakan seranan paling serius sejak perang Korea berakhir sekitar 50 tahun lalu hingga saat ini. Dalam aksi tembak menembak selama sekitar satu jam sejak pukul 14.30 hingga 15.30 waktu setempat itu, puluhan peluru artileri Korut mendarat di Pulau Yeonpyeong, Korsel.

Peristiwa itu menewaskan dua tentara Korsel dan melukai sekitar 50 tentara dan penduduk sipil. Korea Selatan mengatakan militernya melakukan latihan di dekat Pulau Yeonpyeong, tetapi tidak menembak ke arah Korut. Korea Selatan menyebut peristiwa ini merupakan pelanggaran atas gencatan senjata kedua negara.

Sebelumnya, Korsel mengatakan, militer Korut menembakkan sekitar 200 peluru artileri ke salah satu pulau Korsel di dekat wilayah perbatasan bagian barat yang diperebutkan dengan Korut.

Para saksi mata di Pulau Yeonpyeong menuturkan mereka melihat asap membumbung dari gedung-gedung yang rusak. Mereka mengatakan sebagian peluru artileri mengenai pangkalan militer Korsel di Pulau Yeonpyeon.
Dikecam

Wartawan BBC di ibukota Korea Selatan, Seoul Roland Buerk melaporkan bahwa tembak menembak ini merupakan salah satu yang paling serius sejak perang Korea berakhir setengah abad lalu.

Sementara itu, pemerintah Rusia dan Amerika Serikat mengecam tindakan Korea Utara, meski Cina sebagai mitra utama Korea Utara menolak menyalahkan sekutunya. Beijing menyerukan kedua negara bekerja guna menciptakan perdamaian dan kestabilan.

Cina mengatakan kedua pihak harus lebih banyak berbuat guna menciptakan perdamaian. Kementerian Luar Negeri Cina menegaskan perundingan enam negara mutlak dilanjutkan.

Bank sentral Korea Selatan mengadakan pertemuan darurat guna menilai imbas insiden ini terhadap pasar keuangan internasional.

Tembak menembak artileri ini terjadi ketika utusan khusus Amerika Serikat untuk Korea Utara Stephen Bosworth menutup kemungkinan menggelar kembali perundingan enam pihak tentang Korea Utara selama Pyongyang melanjutkan program nuklir.

Ketika berbicara di Jepang, Bosworth mengatakan Korea Utara membangun fasilitas baru untuk pengayaan uranium.

Informasi kegiatan nuklir Korea Utara diungkapkan oleh beberapa ilmuwan Amerika yang diundang pemerintah Korea Utara untuk mengunjungi fasilitas nuklir yang baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar